Bersihin Nosel Injeksi Yamaha V-Ixion

Coba tengok sistem pengabut bahan bakar yang diaplikasi pada motor Yamaha V-Ixion! Nah, motor yang dijual seharga Rp 19 juta-an ini sudah memakai teknologi injeksi, bukan karburator seperti di motor-motor kebanyakan. nozel-v-ixion-1-21nozel-v-ixion-3-4

Keuntungannya? “Menurut Yamaha, tipe injeksi ini diklaim lebih irit dan bertenaga dibanding tipe karburator. Tapi dengan teknologi canggih ini, bukan berarti sistem pengabutan bebas dari acara bersih-bersih lo,” ujar Ari Gepeng dari GP Racing di daerah Rempoa, Jaksel. Penumpukan kerak di lubang-lubang nosel mengakibatkan lemahnya aliran bensin menuju ke ruang bakar. “Ujung-ujungnya performa motor bermesin 150 cc ini pasti jadi ngedrop,” tambah pria humoris yang kasih jadwal 3 bulan sekali untuk bersih-bersih part ini. Buat pemilik Yamaha V-Ixion yang sudah merasakan gejala-gejala di atas, langsung saja bikin acara bersih-bersih lubang nosel injeksi (gbr.1). Caranya? Tenang, Gepeng mau kasih tahu agar para Vixioners bisa melakukannya sendiri di rumah. Langkah awal, silakan melepas jok dan tangki bahan bakar. Sampai di sini, lanjutkan dengan melepas penahan throttle body dan intake dengan bantuan kunci 10. Cabut intake beserta rumah nosel injeksi setelah sebelumnya melepas soket slang bensin kabel sensor yang berwarna oranye (gbr.2) dan hitam. “Melepas soket slang bensin ini agak susah. Buka dulu penguncinya, baru ditarik,” wanti Gepeng.

Nah dalam posisi ini, langsung saja buka 1 baut pengunci rumah nosel dengan kunci 10 (gbr.3). Silakan tarik rumah nosel dari intake secara perlahan dan jangan sampai merusak karet di ujung nosel. Nah, sekarang perhatikan 6 buah lubang yang berada di ujung nosel (gbr.4). Bila tertutup kerak, bersihkan lubang-lubang tersebut dengan memakai bensin dan kuas. Bila kerak sulit dihilangkan, bisa juga pakai carb cleaner. Jika dinilai sudah bersih, silakan pasang nosel pada intake seperti semula dengan membalikkan urutan-urutan di atas tadi. Sudah selesai? Eits, tunggu dulu. Buat yang mau praktik ada syaratnya nih! Gepeng mengingatkan agar kunci kontak motor harus dalam posisi off lebih dulu sebelum melakukan langkah-langkah tadi. Kalau enggak, bisa memicu korslet di sensor injeksi pada motor ente,” tutup Gepeng.

Penulis / Foto : Atenx

Sumber :  OTOMOTIFNET.

System Kerja Injeksi V-Ixion

Pabrikan Yamaha punya cara unik dalam menjelaskan sistem injeksi pada V-Ixion. Kinerjanya diibaratkan tubuh manusia. Kulit ibarat sensor suhu yang apabila terkena terik matahari akan menginformasikan kepada otak (ECU) bahwa kondisi sedang panas. Sedangkan MAQS (modulized air quantity sensor) ibarat hidung yang menghirup udara masuk ke dalam tubuh melewati tenggorokan. Volume serta temperatur udara yang masuk melalui hidung juga diinformasikan kepada otak.
Fuel Injection SystemSelanjutnya otak mengolah informasi dari kulit dan hidung untuk diputuskan seberapa banyak air yang akan diminum. Air ibarat bensin yang akan disemprotkan oleh injektor. Lalu tangan bertugas sebagai eksekutor atas perintah otak untuk menuangkan air ke dalam gelas. Tangan akan menuang air lebih banyak jika terasa sangat haus. Dan sebaliknya jumlah air dalam gelas akan dikurangi apabila tidak terlalu haus. Dengan kata lain, jumlah air yang diminum secara otomatis menyesuaikan kebutuhan tubuh manusia (mesin).
Melihat kinerja komponen pada MAQS, sistem injeksi V-Ixion masuk kategori tipe D-Jetronic. Sebab jumlah udara masuk tidak diukur lewat air flow meter (AFM) tapi ditentukan oleh intake air pressure sensor (IAPS). Dimana IAPS prinsip kerjanya sama dangan manifold absolute pressure (MAP). IAPS mendeteksi tekanan udara intake manifold (saluran masuk).
Komponen injeksi V-Ixion meliputi sensor group yaitu komponen yang bertugas mendeteksi kondisi mesin lalu mengirimnya berupa sinyal ke ECU. Sensor-sensornya meliputi throttle position sensor (TPS), intake air temperature sensor (IATS), intake air pressure sensor (IAPS), lean angel sensor (LAS), coolant temperature sensor (CTS) dan crankshaft position sensor (CPS).
Control group yaitu komponen yang bertugas mengolah data yang dikirim oleh sensor group. Setelah data diproses, gantian control group mengirim sinyal menuju actuator group untuk melakukan sesuatu. Yang termasuk komponen control group yaitu electronic control unit (ECU).
Terakhir, actuator group yaitu komponen yang bertugas menjalankan perintah dari ECU untuk menyemprotkan bensin dalam jumlah tertentu. Injektor sebagai eksekutornya. Injektor bisa bekerja sempurna karena dibantu oleh pompa bensin yang konstruksinya menjadi satu unit dengan fuel pressure regulator (FPR) dan saringan bensin (fuel filter).
Selain injektor, yang termasuk kategori komponen actuator group yaitu FID (fast idle solenoid valve). Sebab FID bekerja secara otomatis atas perintah ECU untuk menambah aliran udara saat suhu mesin masih dingin. Dampak positifnya mesin menjadi lebih mudah dihidupkan. Kinerja FID mirip sistem choke otomatis pada karburator.

Penulis: Agus ‘Zoelis’ Triyono

Sumber: otomotifnet.com